Sudahkah menjaga Lisan kita?
Kamis, 11 April 2019
Add Comment
hpk
Islamidina.ID - Lisan, ada sebuah pepatah 'Terplesetnya kaki jauh lebih baik daripada terplesetnya Lisan'. memang betul, sebab apabila kaki kita yang terpleset, masih dapat kita obati, namun bila lisan kita yang terpleset akibat salah berucap, maka akan sulit menemui obatnya. walaupun secara lahiriyah telah memberi maaf, namun terkadang memaafkan tidak berarti dengan melupakan sesuatu hal yang sudah pernah terjadi.
Diam jauh lebih baik dibanding berbicara tanpa henti yang hingga akhirnya membuat orang lain terluka. berucap dan berbicara memang memiliki beberapa kekurangan, dan tiap kata yang keluar merupakan hasil panen sang lidah. Rasulullah saw bersabda; "Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wata'ala dan Hari akhir, maka hendaklah ia berkata dengan perkataan yang Baik, atau hendaklah ia diam." (HR. Bukhari).
Dan yang paling mengeherankan yaitu, bahwa banyak orang yang merasa mudah dalam menjaga dari makanan yang haram, perbuatan aniaya, zinah, mencuri, minum-minuman keras, serta berbagai macam lainnya, namun merasa kesulitan dalam mengontrol setiap kata yang keluar yang dapat mengundang kemurkaan Allah Swt.
Dan tidak bisa dipungkiri, betapa banyak kita lihat orang mampu mencegah dirinya dari perbuatan kotor dan aniaya, namun lidahnya masih tetap saja membicarakan aib-aib orang, kekurangan seseorang, baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memberi jaminan kepadaku dengan menjaga bagian tubuh antara dua rambut (kumis dan jenggot), dan antara dua pahanya, maka aku akan memberikan jaminan berupa surga kepadanya." (HR. Bukhari)
Menjaga rahasia, mengendalikan lidah dan berdiam diri dalam waktu yang lama adalah sifat para sahabat Rasulullah. Nabi SAW bersabda, "Wahai orang yang menyatakan iman dengan lidahnya, namun keimanan belum mengendap di hatinya, janganlah engkau menceritakan kejelekan kaum muslim dibelakang mereka, karena barangsiapa menyebutkan aib-aib mereka, maka Allah akan menyebutkan aib-aibnya. Barangsiapa yang aibnya disebutkan oleh Allah, maka akan terungkap walaupun dilakukan di sudut rumah." (HR. Abu Dawud).
Menjaga rahasia, mengendalikan lidah dan berdiam diri dalam waktu yang lama adalah sifat para sahabat Rasulullah. Nabi SAW bersabda, "Wahai orang yang menyatakan iman dengan lidahnya, namun keimanan belum mengendap di hatinya, janganlah engkau menceritakan kejelekan kaum muslim dibelakang mereka, karena barangsiapa menyebutkan aib-aib mereka, maka Allah akan menyebutkan aib-aibnya. Barangsiapa yang aibnya disebutkan oleh Allah, maka akan terungkap walaupun dilakukan di sudut rumah." (HR. Abu Dawud).
0 Response to "Sudahkah menjaga Lisan kita?"
Posting Komentar