Hijab dalam Islam, Alasan atau Kewajiban?
Kamis, 09 Juli 2020
Add Comment
hpk
Hijab
dalam Islam, Alasan atau Kewajiban? - Hijab memang
identik dengan wanita Muslim. Saat ini banyak dari kita bertemu teman, saudara,
keluarga, atau orang-orang di sekitar kita yang mengenakan jilbab dalam setiap
kegiatan.
Jilbab dengan segala bentuk dan model yang sangat indah yang mereka
kenakan, secara tidak langsung melepaskan kecantikan batin mereka.
Tetapi beberapa dari mereka tidak
benar-benar memahami sifat hijab. Ada yang hanya memakai jilbab karena tren,
ada juga yang memakai jilbab karena tuntutan pekerjaan, ada juga karena itu
keinginan yang timbul dari diri mereka sendiri, dan masih banyak lagi latar
belakang mengapa mereka mengenakan hijab.
Hanya itu yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri, apakah Hijab dalam Islam, alasan atau kewajiban?
Fenomena jilbab di kalangan wanita Muslim
saat ini adalah sesuatu yang telah berlangsung cukup lama. Sudah banyak
penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan masalah ini. Tentunya kita
akan menemukan dua kubu yang berseberangan seperti pada umumnya yang sering
terjadi ketika menanggapi sebuah fenomena.
Pro-faksi menganggap jilbab sebagai
kewajiban bagi seorang wanita Muslim seperti yang diperintahkan oleh Allah
dalam Al Qur'an.
Di sisi lain, kamp kontra menganggap jilbab
hanya sebagai bagian dari tren atau mode saat ini. Setidaknya wanita muslim
yang mengenakan jilbab dengan berbagai latar belakang sekarang jauh lebih baik
daripada wanita muslim lainnya yang sampai sekarang bahkan belum mengenakan hijab
mereka.
Jadi apa alasan di balik mereka tidak
mengenakan jilbab? Namun dalam Al Qur'an, wanita Muslim memang dituntut untuk
menutupi alat kelamin mereka.
Namun, kenyataannya adalah bahwa sampai sekarang
masih banyak wanita yang enggan memakai jilbab untuk menutupi alat kelamin
mereka dengan berbagai alasan yang mereka temukan, mulai dari alasan klasik
hingga alasan yang terkesan artifisial.
Ada beberapa alasan klasik yang digunakan oleh wanita Muslim yang tidak ingin mengenakan jilbab:
Belum Siap
Alasan tidak siap adalah alasan yang sering
kita dengar dari wanita Muslim yang tidak ingin mengenakan jilbab. Kebanyakan
dari mereka sering menjawab bahwa mereka akan siap untuk berjilbab ketika
menikah.
Pertanyaan paling vital adalah apakah mereka percaya mereka masih akan
diberikan kehidupan oleh Allah SWT sampai saat itu? Bagaimana jika mereka
meninggalkan dunia dalam keadaan belum mengenakan jilbab (Kewajiban yang Allah
SWT telah tulis dalam Al Qur'an).
Refreshing Hearts First ( Membersihkan hati terlebih dahulu )
Tidak ada batasan dan ukuran yang jelas ke
titik di mana seseorang berhasil menyamarkan hati mereka. Padahal, Allah SWT
telah memerintahkan agar kerudung tidak hati.
Jika Anda menunggu jilbab saat
hati Anda bersih dan berperilaku seperti Siti Aisyah pasti akan memakan waktu
yang sangat lama. Jadi lebih baik jika Anda pertama kali berjilbab dan
perlahan-lahan belajar untuk berhijab hati secara bersamaan.
Karena ketika Anda mengenakan jilbab,
percaya atau tidak, Anda akan lebih berhati-hati dalam berperilaku dan
berperilaku karena jilbab Anda akan mengawasi Anda dan Anda akan belajar untuk
merasa nyaman darinya.
Bagi Anda yang
berjilbab, tegaskan kembali hati Anda untuk terus meningkat dan menjadi wanita
Muslim sejati dengan mengenakan Hijab
dalam Islam, dan selalu bertanya pada diri sendiri apakah Jilbab Anda
hanyalah Alasan atau Kewajiban? Sebisa mungkin jadikan jilbab Anda alasan untuk
lebih dekat dengan Pencipta Anda dan juga Kewajiban Anda sebagai komunitas yang
patuh.
Demikianlah sedikit ulasan tentang Hijab dalam Islam, semoga bermanfaat dan dapat menjadi renungan bagi para wanita agar istiqomah dalam berhijab.
Wassalamualikum Wr Wb. Wallahu A'lam Bisshowab
0 Response to "Hijab dalam Islam, Alasan atau Kewajiban?"
Posting Komentar