Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Selasa, 03 November 2020
Add Comment
hpk
Assalamualaikum wr wr Hai Sahabat Portal Islam, kita akan membahas tentang sejarah masjid - masjid yang ada di nusantara, Kali ini masjid yangakan kita ulas adalah kita adalah Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, Simak Ya !!!
Indonesia memiliki beragam sejarah Islam, bahkan tersebar di berbagai
daerah beberapa peninggalan yang merupakan sejarah dan tak dapat kita lupakan.
Salah satunya adalah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, dimana masjid ini menyimpan sejarah
panjang, Masjid ini dibangun tahun 1489 Masehi, tepatnya pada
zaman Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Pasundan.
Kehebatan dan Karomah Wali Songo menyiarkan agama Islam mendapat perhatian khusus masyarakat
di seluruh negara termasuk di tanah pasundan khususnya Cirebon.
Artikel Pilihan : Keutamaan Surat Al Kahfi
Bahkan menurut beragam sumber, Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon di bangun hanya 1
malam dan arsitekturnya mirip Masjid Agung Demak. Untuk letaknya di
sekitar Keraton Kasepuhan Cirebon.
Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Sejarah umat Islam tersaji dalam pelajaran Sekolah sehingga generasi penerus mengetahui sejarah panjangnya.
Sama halnya dengan sejarah Masjid Agung
Cirebon yang lekat di hati umat muslim, tidak lengkap jika tak mengulas
fakta sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau Masjid Agung Cirebon.
Simaklah faktanya di bawah ini agar untuk menambah wawasan:
1. Tidak Memiliki Kubah Dan Menara
Umumnya, Masjid memiliki kubah dan menara untuk menunjang umat muslim menjalankan sholat. Namun, Masjid Agung Cirebon tak memiliki kubah dan menara.
Bahkan atap Masjid membentuk prisma atau limasan layaknya atap
perumahan Jawa. Jika anda melihat langsung bangunan Masjid, maka
sentuhan atap tumpuk sangat jelas pada bangunan utama Masjid.
Arsitektur
dan Wali Songo berperan aktif dalam pembangunan Masjid. Terdapat alasan
kuat masjid tidak memiliki menara dan kubah, salah satunya agar
masyarakat luas memakna bahwa hidup sederhana lebih bermakna dibanding
hidup menghalakan segala cara.
2. Terdapat Kayu Ukir Bertuliskan Huruf Arab
Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon menjadi saksi bahwa Al-Qur’an adalah tiangnya dunia, terutama umat Islam. Walaupun sejak zaman dahulu dibaca dan di jadikan ukiran tetapi diminati sampai zaman modern ini.
Bahkan kesucian
Al-Qur’an terdapat pada bagian depan Masjid, yaitu kayu ukir yang
bertuliskan huruf Arab. Walaupun ukiran berumur ratusan tahun tetapi
memancarkan keindahan sampai sekarang, seni ukirnya tetap halus dan
kayunya masih kokoh.
3. Memiliki Beragam Ukiran Hias Bunga teratai Pada Migrab
Sudah dijelaskan dalam hadits dan Al-Qur’an, bahwasanya tokoh-tokoh Agama menyiarkan agama Islam secara halus dari hati ke hati.
bahkan syiar
Agama Islam dari hati ke hati selalu dilakukan Rasullah SAW, walaupun
mendapat banyak cacian, hinaan dan tindakan kasar, beliau membalasnya
dengan kebaikan.
Hal tersebut karena Allah SWT ingin umatnya memuluk
agama Islam tanpa paksaan. Syiar agama Islam secara halus dilakukan Wali
Songo melalui Masjid Agung Cirebon, dimana pada bagian Migrab terdapat
beragam seni ukir yang berbentuk bunga teratai. Menurut sejarah, ukiran
tersebut dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Pastinya ukiran memiliki makna yang
mendalam mengenai agama Islam dan umat Nabi Muhammad SAW.
Hebatnya lagi, Migrab memiliki 3 ubin yang memiliki makna mendalam. Yaitu melambangkan 3 ajaran pokok agama Islam, diantaranya iman, Islam dan ihsan.
4. Menghargai Perbedaan Keyakinan
Perlu diingat, kaum muslimin yang berbahagia. Walaupun termasuk tempat beribadah umat muslim, tetapi Masjid Agung Cirebon memiliki ciri khas budaya Hindu.
Hal
tersebut bisa dilihat dari karakter bangunan yang menyerupai Candi pada
gerbang maupun gapura Masjid.
Bukan tanpa pesan mendalam, Masjid memiliki ciri khas budaya Hindu. Sejatinya, umat Islam menghargai perbedaan keyakinan sehingga sudah sepatutnya saling menghormati dan tolong menolong.
Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon sangat mendalam sehingga dikenal ke seluruh pelosok negeri. Bahkan sampai ke luar negeri, sudah sepatutnya kita menjaga sejarah dengan baik. Yaitu melestarikan sejarah tanpa menambahkan hal yang semu atau tidak valid.
Penulis : Anisatun Aminah
0 Response to "Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon"
Posting Komentar